Summary
Tokoh utama dari kisah ini adalah seorang lelaki yang merupakan murid terbodoh dari yang paling bodoh di sekolahnya. Di sekolah ini, nilaimu juga diambil dari ujian praktik pertarungan virtual! (Tentunya dengan pengawasan para guru). Akan tetapi, bila kalian meninggalkan ujian di tengah perjalanan, kalian akan mendapatkan nilai 0. Seorang gadis pintar nan imut, Mizuki Himeji, terkena demam selama ujian. Meskipun ia mampu meraih peringkat 2 tertinggi di levelnya, ia mendapat nilai 0 karena harus meninggalkan ujian selama ia sakit. Karena itulah ia harus berada di kelas terbawah, kelas F.
Nilai menentukan hampir segalanya. Kelas A misalnya, mereka mendapatkan guru-guru terbaik, TV plasma sebesar dinding sebagai papan tulis mereka, laptop pribadi, kamar ber-AC, kulkas, kursi bisa mahal, dan segala macam perlengkapan lainnya. Di dalam kulkas mereka, selalu tersedia berbagai macam minuman dan snack. Atap kamar mereka terbuat dari kaca dan di tembok mereka tergantung lukisan mahal serta tanaman eksotis.
Dan untuk mereka yang berada di kelas F, kelas terendah… Mereka mendapat kursi kuliah biasa. Papan tulis mereka kotor dan mereka bahkan sering tidak memiliki kapur! Ketika seseorang komplain kaki bangkunya rusak, para guru malah hanya akan menjawab, “Bukannya kami sudah membagikan lem kayu? Lem saja sendiri nanti.” Di lain waktu, ketika ada yang komplain kedinginan karena angin kencang masuk melalui jendela yang kacanya rusak, guru menjawab, “Baiklah. Nanti saya akan mencari kantung plastik dan isolasi untuk memperbaikinya.” Jaring laba-laba di mana-mana, tembelan di tembok tidak ada yang rapi. Bau jamur dari tatami tua untuk alas lantai memenuhi ruangan. Inilah gambaran kelas F.
Sang tokoh utama tidak senang dengan keadaan seperti ini dan mencari bala bantuan dari teman-temannya untuk membuat perubahan dengan menantang perang! Dan mereka merancang berbagai cara untuk mengalahkan kelas A yang terkenal dengan tujuan untuk mendapat kelas beserta segala fasilitasnya jika mereka menang!