Baca Light Novel dan Web Novel,Korea,China,Jepang Bahasa Indonesia
  • Daftar Novel
  • Panduan
  • Daftar Novel Tamat
  • Novel Korea
  • Novel Jepang
  • Novel China
  • Daftar HTL
Advanced
Sign in Sign up
  • Daftar Novel
  • Panduan
  • Daftar Novel Tamat
  • Novel Korea
  • Novel Jepang
  • Novel China
  • Daftar HTL
  • Action
  • Adventure
  • Romance
  • MORE
    • Comedy
    • Drama
    • Shounen
    • School Life
    • Shoujo
    • Ecchi
    • Fantasy
    • Gender Bender
    • Harem
    • Historical
    • Horror
    • Josei
    • Martial Arts
    • Mature
    • Mecha
    • Mystery
    • One shot
    • Psychological
    • Sci-fi
    • Seinen
    • Shoujo Ai
    • Shounen Ai
    • Slice of Life
    • Smut
    • Sports
    • Supernatural
Sign in Sign up
  1. Home
  2. Dragoon
  3. Chapter 35
Prev
Manga Info

Dragoon Chapter 35 Extra 2

“Jadi aku boleh mengelusmu?”

“Iya. Aku tidak akan dapat memahaminya kalau aku tidak merasakannya sendiri.”

(Cepetan! Lakukan elusamu; eluslah aku!!! Lalu aku akan meneruskan teknik suci itu!)

Di dalam kamar tuan puteri, kata-kata tuan puteri menciptakan suasana yang aneh. Hanya adiknya, Lena, yang selama ini Rudel tahu meminta sendiri untuk dia elus. Sambil mengingat-ingat adiknya, ia dengan senang hati ingin mengelus tuan puteri… namun ia dihentikan. Sudah tak perlu dijelaskan lagi kalau yang berusaha menghentikan itu adalah si ksatria agung, Sophina.

“K-kamu tidak boleh membiarkannya! Sungguh menjijikkan… Puteri Fina, kamu harus menghentikannya segera!”

“Mengapa tidak boleh, Sophina?”

“Tidak boleh ya tidak boleh.”

“Kalau memang tidak boleh, ya sudah… Aku tidak akan membiarkan diriku dielus. Tapi sebagai gantinya, Sophina, kamu yang harus dielus.”

“Mengapa bisa begitu!?”

“Perintah ya perintah.”

(Sudahlah, buruan. Aku harus belajar teknik itu apa pun yang terjadi!)

Sophina dan Fina terus-terusan tarik ulur soal urusan elus-mengelus tadi tanpa ada hasil. Rudel tidak mau begitu saja menarik kembali tangannya yang sudah ingin mengelus tadi, jadi… Ia melakukannya pada Mii yang ada di dekatnya. Pada awalnya, ia mengelusnya dengan ringan dan lembut. Menerima serangan mendadak itu, dengan naif Mii menganggap ia akan baik-baik saja dari serangan seperti itu.

Namun, segera kemudian ia menyesalinya.

“Eh!? Tunggu… Jangan bagian itu… mnnn, aaahhh!”

Tangannya mengelus telinga Mii, ujung jemarinya dengan lembut mengelusnya. Mii jatuh berlutut ke lantai sampai menimbulkan suara jatuh. Mendengar suara itu, Fina menghentikan percekcokan mereka dan melihat apa yang terjadi.

“Aku melewatkannya… Sophina, sekarang giliranmu.”

(Gara-gara kamu berisik sih jadinya aku kelewatan pemandangan Mii ketika ia dielus! Tanggung jawab sana jadi bahan elusan!)

“Jangan main-main denganku, tuan putr — iahhh!”

Sementara ia berusaha mengelak perintah, Rudel mengitarinya lalu mengelus telinganya. Sungguh suatu hal yang mengecawakan seorang ksatria agung dikejutkan dari belakang oleh murid. Namun karena Rudel tidak memiliki niat jahat sama sekali, dan hanya ingin menuruti perintah untuk mengelus, Sophina tidak menyadari keberadaannya sama sekali. Sophina serasa seperti di neraka.

“Wow, luar biasa.”

(Apa dia menggunakan sihir di ujung jari-jarinya? Kalau harus berlatih sihir serumit itu akan sangat sulit bagiku. Mungkin aku perlu waktu enam… tidak! Kalau aku terus terus berlatih, aku pasti bisa menguasainya dalam 3 tahun…)

“T-tidak! Jangan mengelusku seperti itu!”

Dengan wajah Sophina yang memerah dan tubuhnya yang menggelinjang, Fina mengamatinya dengan penuh semangat. Sejujurnya, Sophina tidak memiliki bulu jadi dia tidak tertarik kepadanya. Fina mengamatinya hanya sebagai bahan eksperimen.

Rudel juga tertarik untuk menguji batas kemampuannya. Sejauh ini, ia hanya mempraktikkan apa yang sudah ia pelajari. Namun sekarang ini, ia ingin menguji teknik yang baru saja ia pelajari. Teknik itu adalah…

“Sungguh rambut yang indah… Warna ungu gelap yang menawan. Kau pasti merawatnya dengan baik, Sophina-san, kau…”

Serangan verbal! Menurut Marty Wolfgang, penting untuk menyatakan cintamu dengan kata-kata. Bahkan kalau ada sesuatu yang sulit engkau ungkapkan dengan kata-kata, jangan pernah berhenti untuk mencobanya. Namun karena kata-kata itu tertuju kepada naga, Marty Wolfgang masih berada jauh di atas level Rudel.

Namun saat ini Rudel berhadapan dengan manusia, seorang Sophina yang tidak terbiasa menghadapi hal seperti ini. Sophina sudah tak dapat lagi membedakan apakah ia sebenarnya menolaknya atau sungguh-sungguh menerimanya… Kakinya terasa lemas dan terjatuh di lantai seperti Mii.

“Hah, hah… Aku tidak merasa senang…”

sambil terduduk dengan tubuhnya yang gemetar, hanya tinggal mulutnya yang mampu memberi perlawanan. Rudel menanggapi Sophina dengan serius.

“Jadi aku masih perlu banyak latihan ya…”

Ia tertegun. Namun Fina berpikir sebaliknya.

“Tergantung dari niatmu juga, tuan Rudel.”

(Dia aja sudah selevel ini, dan masih ada orang yang melebihi tuanku, Marty Wolfgang. Kemampuan macam apa yang ia miliki? Hal-hal menakjubkan macam apa yang sudah ia alami?”)

~~~***~~~

Sejak saat itu, Rudel mulai bolak-balik ke asrama putri untuk berlatih. Namun Rudel sendiri datang hanya karena ia tidak bisa menghindari dari perintah seorang tuan puteri. Kalau ia perlu latihan, tidak segitunya juga ia sampai harus pergi ke asrama puteri.

Namun karena ia mulai sering menginjakkan kaki di asrama puteri tiap hari, tentu saja murid-murid perempuan lainnya mulai memperhatikannya. Yang membuatnya lebih buruk lagi, seseorang yang seharusnya tidak perlu tahu sudah mengetahui kabarnya. Musuh bebuyutan dari klan kucing putih, seorang gadis dari klan kucing hitam, ‘Ness’.

Ia tidak boleh mengetahuinya karena Ness mencintai Mii. Tidak seperti yang lain, cintanya sudah melebihi batas permusuhan antar klan, dan bahkan melebihi masalah gender. Ness adalah seorang gadis dengan rambut hitamnya yang panjang nan lembut. Ia memiliki badan yang tinggi dan ideal.

Namun ia tidak populer di kalangan para lelaki. Ia sangat dingin di hadapan laki-laki. Ia hanya menyukai perempuan. Itulah mengapa ia tak tahan ketika melihat Rudel yang sering mengunjungi kamar tuan puteri berada bersama Mii.

Suatu saat ia begitu penasaran sampai ia berjalan lewat kamar tuan puteri. Dan aspesnya… saat itu Mii berlari keluar kamar. Melihat ada Ness di situ, Mii bersembunyi di belakangnya.

Beberapa langkah di belakangnya, Puteru Fina ikut-ikutan berlari, disusul oleh Rudel. Sophina sudah tidak kuat berdiri sehingga ia tidak bisa lagi kemana-mana.

“Jangan lari kamu Mii.”

(Beraninya kamu kabur saat lagi seru-serunya! Kucing kecilku ini sungguh nakal!!)

Sedang semangat-semangatnya, Fina tanpa ekspresi melihat kucing putih itu yang bersembunyi di belakang Ness. Namun bagi Ness, Mii kesayangannya sedang membutuhkan bantuan. Tidak mungkin ia hanya akan berdiam diri saja! Namun baru saja ia berpikir demikian (dengan beberapa pikiran mesum di belakangnya) ia sadar keberuntungan tidak berada di pihaknya.

“Hentikan, tuan puteri! Kamu menakuti Mii k… ya kan!”

“Siapa kamu?”

(Tentu saja sebenarnya aku tahu. Aku sudah menginvestigasi semua geng berbulu di sekolah ini, termasuk mereka yang sudah lulus. Lagian, kamu tadi pasti pengen ngomong “Mii ku”, ya kan? Kenapa aku malah merasa bergairah ya!? Kamu sudah merangsangku, sialan!)

Dengan berbagai niat yang tersembunyi, Fina melirik Rudel dan ksatria agung yang berada di belakangnya… namun Rudel tidak tahu apa yang ingin ia katakan. Atau lebih tepatnya, ia tidak ingin tahu. Sejak ia banyak berurusan dengan tuan puteri, mulai timbul rasa takut terhadap perempuan di dalam dirinya.

“Aku Ness, murid tahun keempat. Aku akan mengantar Mii ke kamarnya kembali, jadi… Tunggu! Mengapa kalian mengepungku!? J-jangan, lepaskan aku!”

Ksatria agung itu membisikkan kata maaf kepadanya ketika ia membawa Ness dan Mii ke dalam kamar tuan puteri (sarang penyamun).

~~~***~~~

Senang dengan tumbal barunya, Puteri Fina mengunci Mii seorang diri, sedangkan Ness terikat dengan tali. Rudel masih belum mampu menangkap situasi yang sedang terjadi. Ia bingung apa yang harus ia lakukan.

“Lepaskan aku!”

“Itu tadi tidak baik. Kamu telah berusaha merebut Mii ku dan kamu harus menerima hadiah dariku. Giliranmu tuan!”

(Aku sekarang memiliki kucing hitam dan putih sekaligus. Bukankah ini yang terbaik? Ini bahkan lebih dari terbaik, ini gila!!!)

“…? Kamu ingin aku melepaskan dia?”

“… Apa yang kamu katakan? Kamu cuma perlu mengelusnya.”

(Kenapa dia masih belum paham-paham juga sih? Buruan elus dia dengan baik!)

Mendengarnya, Rudel memandang Ness, sementara Ness memandangnya dengan penuh kebencian.

“Aku tidak ingin ada seorang lelaki pun yang mendekat!”

Ia menunjukkan kebencian terlepas soal status maupun kekuasaan.

“Sepertinya dia tidak ingin disentuh.”

“Hah, tuan… Kalau kamu bisa menjinakkan wanita yang membencimu, dan baikan dengan mereka, kamu nantinya pasti bisa meraih level yang lebih tinggi.”

“Oh, aku paham!”

Diyakinkan oleh Fina, Rudel dengan bebas mengerahkan semua teknik yang ia ketahui untuk bisa berteman dengan Ness. Dan sebagai hasilnya…

“H-hentikan! Ah! Telingaku terasa begiti nikm… Jangan ekorku!!!”

“Sungguh indah rambutmu… Ekormu juga begitu menawan.”

Dan pada akhirnya, meski ia tetap membenci laki-laki, namun lahirlah seorang Ness, si Gadis Kucing Hitam, yang mengendap-endap untuk bisa mendekati Rudel. Suara kucing yang khas mengisi selurub ruang kamar Fina. Rudel menggumam.

“Aku rasa ini adalah sesuatu yang lain…”

Pertanyaan Rudel tidak penting bagi Fina. Bau khas yang muncul sungguh tanda kemenangan bagi Fina! Dua gadis kucing dengan wajah memerah terkulai lemas di lantai kamarnya, ditambah sebagai bonus, Sophina yang juga sudah tergeletak lemas.

(Akhirnya! Era kejayaanku sudah tiba!!!)

===***===

Kunjungi web kami yaitu meionovel.id

  1. Home
  2. Dragoon
  3. Chapter 35
Prev
Manga Info

MANGA DISCUSSION

Leave a Reply Cancel reply

You must Register or Login to post a comment.

1 Comment

  1. Unidentified_User

    Njirr…..

    June 7, 2020 at 1:46 am
    Log in to Reply
Info

HTL = Human Translate yaitu translate secara manual.
MTL = Mesin Translate yaitu translate menggunakan google terjemahan tanpa edit.

RAW MTL = Di translate langsung dari RAW menggunakan Mesin Translate.

Link Ilustrasi Novel yang ada di meio novel KLIK INI

Novel Populer
ancient
Ancient Strengthening Technique
Chapter 2050 HTL 1 day ago
Chapter 2049 HTL 1 day ago
image002
Kumo Desu ga, Nani ka? LN
Volume 10 Chapter 18 MTL November 21, 2020
Volume 10 Chapter 17 MTL November 21, 2020
nano1
Nano Machine
Chapter 349 MTL December 15, 2020
Chapter 348 MTL December 15, 2020
Secondliferanker
Second Life Ranker
Chapter 377 MTL 19 hours ago
Chapter 376 MTL 19 hours ago
The-Second-Coming-of-Avarice
The Second Coming of Gluttony
Chapter 550 Tamat MTL January 20, 2021
Chapter 549 MTL January 20, 2021
trash
Trash of the Count’s Family
Chapter 656 MTL 19 hours ago
Chapter 655 MTL 19 hours ago
Here for more Popular Novel

YOU MAY ALSO LIKE

TheNovelsExtra
The Novel’s Extra
April 1, 2020
image002
Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekake-chuu LN
November 6, 2020
cover
Emperor of Steel
February 21, 2021
Graspin Evil
Grasping Evil
February 8, 2021
Tags:
HTL, Jepang
  • HOME
  • Donasi
  • PARTNER
  • CONTACT US
  • COOKIE POLICY

© 2019 Meio Novel Inc. All rights reserved

Sign in

Lost your password?

← Back to Baca Light Novel dan Web Novel,Korea,China,Jepang Bahasa Indonesia

Sign Up

Register For This Site.

Log in | Lost your password?

← Back to Baca Light Novel dan Web Novel,Korea,China,Jepang Bahasa Indonesia

Lost your password?

Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.

← Back to Baca Light Novel dan Web Novel,Korea,China,Jepang Bahasa Indonesia