Dewa Memasak – Bagian 11: Babak Penyisihan Grand Chef, dan… (2)
Itu benar-benar pertanyaan dasar. Namun dari situ dapat diketahui kau benar-benar punya pengalaman memasak atau tidak.
Bawang bombay sebenarnya adalah sayuran yang memiliki tekstur. Jika kau memotong secara vertikal maka potongan mengikuti tekstur, dan sebaliknya, jika dipotong secara horizontal teksturnya terpotong. Bawang bombay dengan potongan melintang akan lebih lunak dan kurang pedas dari pada yang dipotong mengikuti teksturnya.
Jo Minjoon menjawab pertanyaan itu dengan sederhana. Emily mengangguk.
“Itu benar. Lalu, pertanyaan selanjutnya. Untuk paprika, kau memotongnya dari bagian luar? atau dari bagian dalam?”
“Dari bagian dalam”
Ini adalah bagian di mana orang-orang banyak melakukan kesalahan dalam menangani paprika. Nampak mudah memotongnya dari bagian luar. Tapi sebenarnya jika dilakukan, hasil potongan paprika tidak bagus karena jaringan bagian dalam hancur, selain itu nutrisinya akan terbuang. Memotong paprika dari bagian dalam jauh lebih mudah dan nutrisinya tetap terjaga.
“Baik. Kalau begitu aku akan menanyakan pertanyaan yang mirip dengan sebelumnya. Apa perbedaan jika kau memotong paprika secara horizontal dan secara vertikal?”
“Jika kau memotong paprika secara vertikal, nutrisinya banyak yang terbuang. Rasanya pun jadi mirip seperti cabai pada umumnya karena aroma unik dari paprika banyak yang terbuang. Jika kau memotong paprika secara horizontal, potongan paprika tetap keras dan aroma uniknya masih tersimpan.”
Bahkan setelah itu, Jo Minjoon dapat menjawab petanyaan yang serupa. Perbedaan antara memasak dengan panas yang rendah dan tinggi. Perbedaan dari penggunaan jenis tepung yang berbeda saat membuat adonan. Bahkan mereka bertanya karakteristik dan harmonisasi dari bahan yang dipadukan dengan rempah-rempah dan kondimen.
Setelah Jo Minjoon menjawab semua pertanyaan itu, pria yang sedari tadi diam, Alan, membuka suara. Dia berbicara dengan ekspresi yang blak-blakan.
“Kau lolos tes wawancara. Minjoon, siapkanlah menu khas andalanmu. Aku akan memberimu 30 menit untuk mempersiapkannya.”
“Iya. Saya paham.”
Tidak ada ucapan selamat maupun sorakan. Itu wajar. Ini hanya tahap pertama. Tahap dimana mereka memberimu kesempatan memegang wajan dan pisau.
Jo Minjoon menundukkan kepala memberi salam lalu meninggalkan ruangan. Dia pergi ke meja konter. Kameramen mendatanginya nampak dia telah mendengar bahwa Jo Minjoon lolos tes. Dia berkata,
“Selamat! Hidangan apa yang akan kau buat?”
“Ikan panggang saus pedas.”
“Apakah Anda yakin dapat memuaskan para juri?”
“7 poin. Aku akan membuat mereka puas.”
Kameraman itu bingung dengan 7 poin yang diutarakan Jo Minjoon. Dia akan paham jika Jo Minjoon bilang 10 poin, namun Jo Minjoon bilang 7 poin. Apakah itu ekspresi bahwa dia kurang percaya diri. Namun wajah Jo Minjoon tidak nampak memerah karena pertanyaan itu.
Pasti ada alasan jelas Jo Minjoon berbicara seperti itu. Semua program televisi sama. Pada siaran tentang audisi, seolah-olah selalu terjadi, biasanya disiarkan tentang karakter para penonton audisi. Dia tidak ingin berbicara panjang lebar, karena videonya pastilah nanti akan dipotong dan diedit.
Dengan pengecualian bahan utama seperti bawang putih dan bawang bombay, kau harus membawa bahan spesial yang akan kau masak dan disimpan dalam kotak es. Jo Minjoon berjalan menuju keluarga Dean yang sedang menunggunya. Lucas memberikan kotak es dan berkata,
“Ada 2 jenis orang di dunia ini, mereka yang bisa memberikan cita rasa dan mereka yang tidak bisa. Dan kau sudah bisa. Aku yakin kau akan mendapatkan hasil yang bagus.”
“Terima kasih.”
Jo Minjoon menerima kotak es dan tersenyum. Kameramen menangkap momen itu, momen antara Jo Minjoon dengan Lucas, bukan, maksudnya dengan keluarga Dean. Bahkan pada pandangan pertama sudah jelas diketahui mereka bukan keluarga Jo Minjoon. Jadi apa hubungan di antara mereka. Tentu saja, hal itu tidak perlu diketahui banyak orang. Jo Minjoon tersiar atau tidak semuanya tergantung para juri. Lebih tepatnya, hal itu bergantung dari seberapa banyak hal menarik yang nanti akan terjadi. Latar belakang Jo Minjoon pun merupakan hal yang sangat menarik untuk disiarkan.
Jo Minjoon kembali ke meja konter. Di ujung meja terdapat kamera yang telah terpasang dan setiap meja konter ada seorang kameramen yang bertugas. Ini sedikit canggung, namun Jo Minjoon berusaha memasak seperti biasa. Intinya karena dia bukan tipe orang yang suka menarik perhatian orang.
Jo Minjoon mengeluarkan bahan dari dalam kotak es. Ikan air tawar dan saffron. Itu adalah bahan-bahan yang Jo Minjoon persiapkan. Dan sisanya, dia tinggal pilih dari apa yang telah disediakan oleh pihak Grand Chef.
Sistem di Grand Chef sangat membantu dalam kasus ini. Karena dia tahu semuanya berkualitas tanpa harus menyortir bahan terlebih dahulu. Jadi apapun yang diraih tangannya pasti bahan yang berkualitas.
Dan bahan-bahan yang dia ambil sangatlah sederhana. Cabai, bawang putih, bawang merah, daun timi, daun kemangi, minyak zaitun, mentega, garam, wine putih, dan paprika.
Apa yang coba Jo Minjoon buat sekarang adalah hidangan yang dia sudah beberapa kali membuatnya, bahkan mungkin ratusan kali. Daging ikan dipanggang dengan teknik arroser, dan diberi saus pedas manis.. Itu adalah salah satu hidangan yang Jo Minjoon paling percaya diri untuk membuatnya.
Pertama-tama, Jo Minjoon memotong paprika. Setelah menyalakan kompor, dia akan memasak paprika terlebih dahulu. Dan dia menuangkan minyak zaitun ke atas wajan.
Setelah itu, dia mengiris bawang merah. Keahliannya memotong akar putih dari bawang merah tidak nampak biasa. Bahkan Jo Minjoon sendiri terkejut. Apakah ini karena level memasaknya meningkat seiring meningkatnya keahlian Jo Minjoon dalam memegang pisau?
Dia tidak punya waktu luang untuk melamun. Jo Minjoon memasukkan irisan bawang merah ke dalam minyak. Aroma yang sedap dari bawang merah menyebar bersamaan dengan bunyi yang keluar saat menggoreng. Jo Minjoon mengalihkan pandangannya dari bawang merah ke paprika. Sisi potongan paprika yang terpapar panas berubah warna kehitaman, tapi wajah Jo Minjoon tetap tenang. Sepertinya dia memang ingin memasaknya hingga sedikit hangus. Jika bawang merah, cabai, atau paprika dimasak hingga sedikit hangus dan berasap, aroma asli yang muncul akan sangat kuat.
Menggoreng bawang merah tidak butuh waktu lama, karena irisannya tipis dan kecil. Jo Minjoon mengangkat bawang merah goreng dan meletakkannya di atas tisu dapur. Dia harus mengganti minyak. Omong-omong, bawang merah tersebut digunakan sebagai garnis setelah hidangan siap disajikan. Dia masih punya banyak waktu.
Tiba-tiba, semua bagian sisi paprika sudah hampir hangus. Jo Minjoon mengupas bagian yang berwarna hitam sambil dicuci dengan air dingin. Jika paprika dimasak dengan metode ini, aromanya lebih sedap dari pada dimasak dengan metode lain.
Prosesnya tidak berhenti di situ. Jo Minjoon menyeka air yang melekat di paprika menggunakan tisu dapur lalu memasukkan bawang merah, daun timi, daun kemangi, minyak biji anggur, garam dan cabai ke dalam mangkuk. Setelah itu, dia mulai menghaluskannya dengan alat pelumat berpegangan. Bahan-bahan itu akan diolah menjadi saus, yang berwarna hijau terang. Setelah lumat, kemudian bahan saus itu disaring dan diperas, hasilnya akan terbentuk pure. Jadi, dia tidak membiarkan ikan panggangnya begitu saja, namun akan menutupinya dengan saus tersebut.
Setelah dia selesai memasak saus, terakhir yang belum diolah adalah filet daging ikan. Jo Minjoon melumuri permukaan wajan dengan minyak zaitun, lalu menyalakan kompor. Kemudian mulai mengolah ikan. Setelah mengolesi permukaan filet daging ikan dengan wine putih, kemudian menaburkan sedikit garam. Tentunya secukupnya saja. Karena rasanya nanti akan berpadu dengan saus.
Jo Minjoon memasukkan filet ikan ke dalam minyak panas. Setelah dia merasa bahwa kulit ikan mulai garing dan renyah, Jo Minjoon membalik filet daging ikan tersebut sehingga bagian kulit ikan berada di atas. Lalu dia memasukkan sepotong mentega.
Mentega langsung meleleh dan bercampur dengan minyak zaitun dan minyak dari ikan. Jo Minjoon memiringkan wajan sedikit dan menyiramkan campuran minyak itu ke seluruh permukaan ikan. *teknik Arroser (glosarium) Teknik ini juga disebut basseting, suatu teknik untuk memasak ikan maupun daging.
Jika penyiraman ini dilakukan berulang-ulang, maka permukaan filet ikan akan renyah sedangkan bagian dalam lembut.
Ketika ikan sudah hampir selesai dimasak, dia masih punya waktu sekitar 5 menit. Jo Minjoon menuangkan saus pedas ke atas piring dengan perlahan-lahan. Saus tersebut didekorasi sedemikian rupa oleh Jo Minjoon, dan di atasnya diletakkan ikan panggang. Setelah itu, bawang merah goreng ditaburkan di atas ikan panggang lalu selesai.
[Anda menyelesaikan hidangan ikan panggang dengan saus pedas!]
[Karena Anda sudah membuat hidangan yang sulit, Anda akan mendapat poin tambahan!]
[Ikan Panggang dengan Saus Pedas]
Kesegaran: 89%
Asal: (Terlalu banyak bahan untuk dimunculkan)
Kualitas: Tinggi (Bahan rata-rata)
Poin Memasak: 7/10
< Persiapan Grand Chef, dan… (2) > Selesai